Sunday, January 7, 2018

"Peringatan Bagi Yang Berusia 60 Tahun

"Peringatan Bagi Yang Berusia 60 Tahun"

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال، قَالَ  رَسُولُ اللهِ صل الله عليه وسلم : أَعْذَرَ اللَّهُ إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّينَ سَنَةً.(رواه البخاري)

Dari Abu Hurairah ra.  berkata; Rasulullah SAW. bersabda: "Allah memberi udzur kepada seseorang yang Dia akhirkan ajalnya, hingga sampai usia 60 tahun." (HR. Bukhari 6419)

Pelajaran yang terdapat di dalam hadits di atas :

1. Makna hadits bahwa udzur dan alasan sudah tidak ada, misalnya ada orang mengatakan; “Andai usiaku dipanjangkan, aku akan melakukan apa yang diperintahkan kepadaku.”
2. Ketika dia tidak memiliki udzur untuk meninggalkan ketaatan, sementara sangat memungkinkan baginya untuk melakukannya, dengan usia yang dia miliki, maka ketika itu tidak ada yang layak untuk dia lakukan selain istighfar, ibadah ketaatan, dan konsentrasi penuh untuk akhirat.
3. Nasehat  Imam Fudail  Bin Iyyad; Dikisahkan dalam kitab al-Hilyah, bahwa Imam Fudhail bin Iyadh – ulama besar di masa Tabi’ Tabiin – (w. 187 H) pernah bertemu dengan seorang yang sudah tua. “Berapa usia anda?”, tanya Fudhail.
“60 tahun.”, jawab orang itu.
“Anda selama 60 tahun berjalan menuju Tuhan anda, dan sebentar lagi anda akan sampai.” komentar Fudhail.
“Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi raji’un.” orang itu keheranan.
“Anda paham makna kalimat itu? Anda paham tafsirnya?” tanya Fudhail.
“Tolong jelaskan tafsirnya?” orang itu balik tanya.
“Anda menyatakan: innaa lillaah (kita milik Allah), artinya kita adalah hamba Allah dan kita akan kembali kepada Allah. Siapa yang yakin bahwa dia hamba Allah dan dia akan kembali kepada-Nya, seharusnya dia menyadari bahwa dirinya akan berdiri di hadapan Allah. Dan siapa yang meyakini hal ini, dia harus sadar bahwa dia akan ditanya. Dan siapa yang yakin hal ini, dia harus menyiapkan jawabannya.” jelas Fudhail.
“Lalu bagaimana jalan keluarnya?” tanya orang itu.
“Caranya mudah.” tegas Fudhail.
Kemudian Imam Fudhail menyebutkan sebuah teori bertaubat, yang layak dicatat dengan tinta emas;

تُحْسِنُ فِيمَا بَقِيَ يُغْفَرُ لَكَ مَا مَضَى وَمَا بَقِيَ , فَإِنَّكَ إِنْ أَسَأْتَ فِيمَا بَقِيَ أُخِذْتَ بِمَا مَضَى وَمَا بَقِيَ .

"Berbuat baiklah di sisa usiamu, dengan itu akan diampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang. Karena jika kamu masih rajin bermaksiat di sisa usiamu maka kamu akan dihukum karena dosamu yang telah lalu dan dosamu yang akan datang." (Hilyah Al Awliya’, 8/113).

Tema hadits yang  berkaitan dengan ayat Al-Qur'an:

1. Pada hari kiamat kelak, penghuni neraka meminta kepada Allah agar mereka dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan ke dunia agar bisa beramal baik, tidak seperti amal kekufuranya yang dulu. Allah berfirman;

وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَآ أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صٰلِحًا غَيْرَ الَّذِى كُنَّا نَعْمَلُ  ۚ  ... ۝

"Mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal shaleh tidak seperti amalan yang telah kami kerjakan (kekufuran).” (QS. Fatir 35: 37)

2. Dalam lanjutan ayat Allah-pun menjawab permintaan mereka dengan berfirman;

... أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَّا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَآءَكُمُ النَّذِيرُ  ۖ  فَذُوقُوا فَمَا لِلظّٰلِمِينَ مِنْ نَّصِيرٍ ۝

"(Dikatakan kepada mereka), Bukankah Kami telah memanjangkan umurmu untuk dapat berpikir bagi orang yang mau berpikir, padahal telah datang kepadamu seorang pemberi peringatan? Maka rasakanlah (azab Kami), dan bagi orang-orang dzalim tidak ada seorang penolong pun." (QS. Fatir 35: 37)

والله اعلم بالصواب ...
Semoga bermanfaat dan barokah...


0 comments:

Post a Comment